Adalahsatu dari 20 Penyakit Terbanyak Di Indonesia yang merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Gejala yang ditimbulkan yaitu denyut jantung tidak teratur, mual, nyeri, tubuh berkeringat, dan sesak di bagian dada. Flu Burung Penyakit yang disebabkan oleh Virus Avian Influenza ini dapat menular melalui udara, makanan/minuman, dan sentuhan
Burungtermasuk dalam vertebrata terbesar yang paling banyak dikenal, diperkirakan ada sekitar 8600 jenis burung yang tersebar di seluruh dunia. Dalam jenis pasar burung di Indonesia yaitu pasar burung terbuka dan pasar burung tetutup atau pasar burung gelap. Pasar burung
Pasarburung di Bogor menjual bermacam jenis burung, sangkar, pakan, aksesoris, alat perawatan, obat dan vitamin. Sebagian besar pedagang burung berlatar usaha karena hobi, lama usaha kurang dari 5 tahun, dan sebagai pedagang profesional. Pembeli burung rata-rata orang dewasa dan menyukai jenis burung tertentu untuk peliharaan rumah.
cash. Besarnya komunitas penghobi burung di Bogor, coba digarap PT Nusa Raya Propertindo NRP dengan mengembangkan Pasar Burung Bogorienze di lahan seluas 1 hektar di Bogor Nirwana Residence, salah satu kawasan terpadu yang terkenal di kota hujan tersebut. Dok Istimewa JAKARTA, tpcom- Besarnya komunitas penghobi burung di Bogor, coba digarap PT Nusa Raya Propertindo NRP dengan mengembangkan Pasar Burung Bogorienze di lahan seluas 1 hektar di Bogor Nirwana Residence, salah satu kawasan terpadu yang terkenal di kota hujan tersebut. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki telah meresmikan pencanangan proyek itu pada Minggu 16 Februari lalu dengan harapan bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi berbasis lestari lingkungan. Ugik Sugiyanto, Diretur PT NRP, mengatakan pasar ini dirancang sangat bagus untuk menjadi fasilitas bagi penghobi pemilihara burung untuk melakukan jual beli burung sekaligus sebagai wadah berkumpulnya para penggemar burung. “Pasar burung Bogorienze akan menjadi yang terbesar dan pertama di Kota Bogor dengan 300 unit kios dan ruko. Pasar properti yang berbasis komunitas seperti ini cukup bagus. Peluangnya masih sangat besar. Kami yakin proyek ini akan mendapat respon posisitif dari penggila burung, yang jumlahnya cukup besar. Kondisinya, Pasar burung Bogorienze sudah siap, alias ready stock,” ujar Ugik dalam rilsinya yang diterima Minggu 1/2. BACA JUGA Menara MUI di Eureka Township Jakarta Dibangun Untuk Mendukung Syariah Financing Menteri Teten saat meresmikan proyek pasar burung tersebut, menyatakan dirinya mendukung kehadiran Pasar Burung di Kota Bogor karena sudah lama dinantikan oleh penggemar burung di kota tersebut. “Pasar ini bisa menjadi tempat kegiatan ekonomi masyarakat, terutama UMKM, komunitas penghobi burung, dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang dunia burung,” ujarnya seusai penandatanganan prasasti Pencanangan Pasar Burung Bogorieze tersebut. Teten sekaligus meresmikan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia serta Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I. Banyak orang mungkin menganggap sepele komunitas penghobi burung. Padahal, menurutnya, secara ekonomi, perputaran uang dalam kegiatan perdangan di antara komunitas penghobi burung ini mencapai Rp2 triliun setiap tahunnya. “Yang menjadi perhatian kami itu adalah sebagian besar pelakunya adalah pengusaha UMKM.” Sedangkan, Ketua Umum Bonafide Indonesia Community BIC Lukmanul Hakim mengatakan, kebutuhan pasar khusus bagi komunitas pencinta burung sudah mendesak, seiring semakin maraknya komunitas penghobi burung di wilayah Bogor. “Hingga saat ini belum ada pasar burung di wilayah Bogor, baik di kota madya maupun di Kabupaten Bogor. Sementara transaksi di arena perburungan cukup besar. Bisa mencapai lebih dari Rp2 triliun per tahun. Untuk itu, perlu ada fasilitas dan satu perhimpunan. Pasar burung ini adalah upaya kami mendongkrak atau meningkatkan kesejahteraan para kicau mania,” katanya berpanjang lebar. Dia menilai Pasar Burung Bogorienze memiliki banyak keunggulan, seperti tempat yang representatif dan selaras dengan lingkungan, serta tempatnya juga jauh dari kebisingan kendaraan dan kepadatan kota.
National Geographic Indonesia Peta jalur migrasi burung di Nusantara - Mereka adalah para pengembara angkasa yang menempuh perjalanan panjang dan berbahaya. Perubahan cuaca dan menipisnya makanan di daerah asal telah memicu burung-burung ini untuk meruaya ke kawasan khatulistiwa. Indonesia yang sangat luas ini memiliki tiga kelompok burung yang beruaya ke Nusantara. Mereka adalah burung daratan, burung air, dan burung pemangsa. Mereka terbang dari utara khatulistiwa pada bulan September hingga April. Baca Juga Menjadi Saksi Perjalanan Waktu Dubai, Kota Ultramodern yang Terus Berkembang Sementara itu kawanan lain datang dari selatan khatulistiwa pada bulan April hingga September. Setelah lima hingga enam bulan, mereka akan kembali pulang untuk berkembang biak. Pulang kampung ini mereka sesuaikan ketika musim panas datang di negeri asal mereka. Kawasan Sangihe, Sulawesi Utara menjadi salah satu lokasi utama jalur masuknya burung-burung migran dari Jepang dan Semenanjung Korea. Ketika musim gugur tiba di Tiongkok, Francesco Germi dan koleganya mencatat ada ekor elang alap cina yang singgah di Sangihe pada tahun 2007. Baca Juga Meninggal dengan Misterius di Usia 32 Tahun, Inikah Penyebab Kematian Alexander the Great? Leluhur Sangihe memiliki kesaksian atas manu tegi atau burung migran pemangsa yang singgah. Melalui lantunan nada, leluhur Sangihe pun meninggalkan catatannya. Sebuah tembang pun tercipta dengan judul O Karimako yang berarti Oh Seandainya. “Ia kere manu tegi, seng katelae seng karoro sunusange. Marau kere marangi, e saudaraku. Maengbudi ne mapia, tamawuhi baharia.” Saya bagaikan burung tegi, sekali terbang dan hinggap di pulau. Jauh atau pun dekat, hai... saudaraku. Kalau akal budinya baik, tidak akan gampang dilupakan. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
6 menit membaca Meski zaman sudah maju, dan sudah banyak supermarket modern, namun keberadaan pasar tradisional, masih menjadi primadona masyarakat Indonesia. Bahkan, di Indonesia sendiri terdapat pasar terbesar di Indonesia, yang masih bertahan di tengah munculnya marketplace online. Bukan hanya sekadar tempat jual beli, pasar terbesar di Indonesia ini, biasanya terdapat banyak produk, mulai dari yang sejenis, hingga yang menyediakan banyak jenis. Mulai dari pakaian, makanan, jajanan, sayuran, buah-buahan, produk kerajinan, perabotan rumah tangga, dan lain-lain. Tidak hanya itu, kehadiran pasar terbesar di Indonesia ini juga, menjadi bagian dari budaya di Indonesia. Karena dari beberapa daerah, setidaknya memiliki pasar induk terbesar, dan berciri khas yang tersebar. Bahkan, jauh sebelum adanya pasar modern seperti sekarang ini, Indonesia sudah punya beberapa pasar induk yang besar, megah, populer, berciri khas, dan tentunya legendaris. Selain lengkap, harga produk di pasar tradisional juga terbilang murah, ketimbang di pasar modern, seperti di supermarket atau mall. Kamu sendiri, lebih suka ke pasar tradisional atau modern? Jika, masih suka ikut ibu pergi ke pasar tradisional, sebaiknya ketahui deretan pasar terbesar di Indonesia berikut ini. Baca Juga 9 Pasar Teraneh di Dunia Pasar Terbesar di Indonesia 1. Pasar Peunayong – Aceh Pasar terbesar di Indonesia yang pertama adalah Pasar Peunayong, yang terletak di Aceh. Di Pasar Peunayong ini, kamu bisa menemukan banyak penjual atau toko, yang menjual barang kebutuhan harian. Tapi ada yang menarik dari pasar yang satu ini, yakni namanya. Jika diperhatikan, nama pasar ini seperti bukan ejaan Indonesia, karena memang nama Peunayong ini berasal dari bahasa China, yang artinya memayungi. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan daerah Peunayong, memang dihuni banyak masyarakat etnis China, Persia dan India. Selain itu, kawasan Peunayong dan sekitaran pasarnya, merupakan wilayah kota tertua di Banda Aceh. Karena kawasannya dikelilingi pasar besar, maka tak heran jika banyak masyarakatnya, menjadikan berjualan sebagai mata pencaharian utama mereka. Perlu diketahui juga, bahwa pasar Peunayong ini kabarnya sudah ada sejak abad ke-17. Pantas saja, sangat terkenal dan sangat legendaris. Bahkan, dulu pasar ini menjadi tempat bertemunya, para pedagang musiman yang datang ke pasar Peunayong menggunakan kapal pesiar lintas negara. Jika saat menjelang hari besar, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan perayaan lainnya, pasar Peunayong ini, selalu jadi pusat belanja daging. Namun, kabarnya baru-baru ini, Pemerintah Kota Banda Aceh, telah memutuskan mengubah Pasar Peunayong, sebagai kawasan kuliner. Kamu sendiri sudah pernah kunjungi? 2. Pasar Aur Kuning – Bukittinggi Masih di pulau Sumatera, pasar terbesar di Indonesia selanjutnya adalah Pasar Aur Kuning, yang terletak di Bukittinggi. Pasar yang tak pernah sepi hingga sekarang ini, menyediakan berbagai kebutuhan harian masyarakat, hingga pernak pernik khas Minang. Satu hal yang membuat Pasar Aur Kuning ini tak pernah sepi pengunjung, adalah karena lokasinya yang menyatu dengan pasar terbesar di Bukittinggi, pasar ini juga menjadi pasar yang sangat populer dan legendaris. Namun, kondisinya kini sudah mulai tampil modern, dan hal tersebut sama sekali tidak mengurangi citra pasar, sebagai pasar tradisional legendaris. Agar berciri khas, kini pasar tersebut tampil dengan bangunan gaya Minangkabau, tepatnya di depan gerbang masuk. Namanya juga pasar tradisional, maka tak heran jika harga yang ditawarkan murah-murah. . 3. Pasar Gedhe – Solo Pasar terbesar di Indonesia yang ketiga ada Pasar Gedhe. Seperti namanya, Pasar Gedhe ini memang merupakan pasar induk terbesar di Solo, tepatnya di jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Urip Sumohardjo, Jawa Tengah. Selain menjadi pasar terbesar, Pasar ini juga merupakan pasar terlegendaris, karena sudah dibangun sejak tahun 1927, bahkan menjadi yang tertua di Solo. Produk apa saja yang di jual di Pasar ini? Seperti pasar pada umumnya, pasar yang dibangun dengan dua lantai ini, menjual beragam kebutuhan harian masyarakat sekitar. Mulai dari pedagang buah, sayuran, jamu, dan kebutuhan rumah tangga, produk kerajinan, makanan, di lantai pertama. Sementara di lantai kedua, berisi pedagang daging. Lelah habis seharian keliling Pasar Gedhe? Jangan khawatir! Karena di pasar ini juga menyediakan aneka kuliner, salah satunya adalah Es Dawet Telasih Bu Dermi, yang wajib dicicipi. Nah, jika kamu sedang liburan ke Solo, jangan lupa untuk mampir ke Pasar Gedhe ini ya, karena belum afdol kalau ke Solo tanpa mampir ke pasar Gedhe. Tidak perlu berbelanja, karena kamu juga bisa hanya sekadar jalan-jalan di area pasar, yang bangunannya masih menggunakan bangungan zaman Belanda, dan masih beridiri kokoh loh. 4. Pasar Johar – Semarang Geser sedikit ke arah utara dari Solo, dan kamu bisa temukan pasar terbesar di Indonesia berikutnya, yakni di Kota Semarang. Pasar terbesar ini bernama Pasar Johar, yang bangunannya merupakan peninggalan Belanda. Bisa dibayangkan, betapa megah estetik dan kokohnya bangunan ini. Bangunan Belanda yang saat ini dijadikan pasar Johar ini, didesain oleh arsitek Belanda, bernama Herman Thomas Karsten, dan dibangun pada 1937. Tidak perlu merasa sumpek, ketika sedang berkeliling di pasar Johar, karena sirkulasi udara di pasar ini, terbilang bagus. Hal tersebut dikarenakan desain bangunannya, yang memiliki langit-langit tinggi. Di pasar ini kamu bisa mendapatkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako, bahan makanan segar, kudapan khas Semarang, hingga pakaian atau pernak-pernik. Bahkan, untuk kamu penggemar barang-barang antik, di pasar ini juga tersedia dan kamu bisa membelinya untuk keperluan koleksi. 5. Pasar Beringharjo – Yogyakarta Siapa yang tak tahu pasar terbesar di Indonesia yang berada di Kota Yogyakarta? Ya, apalagi kalau bukan Pasar Beringharjo yang sudah berdiri sejak 1925. Kalau kamu sedang jalan-jalan di kawasan jalan Malioboro, kamu bisa mampir ke pasar ini, karena di sini surganya oleh-oleh khas Yogyakarta. Mulai dari baju batik, kain batik, produk kerajinan tangan, kuliner khas Jogja, dan masih banyak lagi. Bahkan, jangan lewatkan kuliner pagi di daerah pasar ini, untuk cicipi Pecel “Senggol” dan Sate Kere Mbah Suwarni. Karena sudah dibangun sejak 1925, maka tak heran jika pasar ini menjadi pasar induk tertua di Jogja. Bangunannya juga sangat unik, karena mengusung gaya Belanda dan Jawa. Tidak hanya di zaman sekarang, pasar ini juga terkenal sebagai pusat penjualan batik terbesar di Indonesia, sejak zaman Belanda. Dijamin deh, meski cuma jalan-jalan saja, nggak bikin kamu capek. Tapi, jangan lupa siapkan uang tunai, jika mau belanja di pasar ini. 6. Pasar Tanah Abang – Jakarta Penduduk Ibu Kota, siapa sih yang tak tahu Pasar Tanah Abang? Terletak di Jakarta Pusat, Tanah Abang menjadi lokasi pasar terbesar di Indonesia selanjutnya. Sama seperti pasar lainnya, pasar ini juga sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Tidak hanya itu, saking besarnya, pasar ini juga menjadi salah satu pasar tekstil grosir terbesar se-Asia Tenggara. Maka tak heran, jika pedagang yang ada di Pasar Tanah Abang ini, bukan hanya dari Jakarta, bahkan Indonesia. Barang-barang yang ditawarkan pun, tentu sangat murah. Kamu bisa menemukan kebutuhan apa saja di sini, karena sangat lengkap. Bahkan, kebutuhan haji beserta buah tangannya, sudah tersedia di Pasar Tanah Abang. Sehingga, banyak pelaku haji, yang justru membeli oleh-oleh dari Tanah Abang, karena lebih murah dan praktis. 7. Pasar Seni Sukawati – Bali Jika kamu suka dengan pasar yang antik, vintage dan gemas, mungkin kamu harus kunjungi pasar terbesar di Indonesia selanjutnya ini, yakni Pasar Seni Sukawati, yang terletak di Bali. Pasar seni ini identik dengan kerajinan khas Bali, di mana produk-produknya seratus persen handmade, dan berkualitas. Bahkan, pasar ini menjadi langganan para turis lokal dan mancanegara. Adapun produk kerajinan yang ada di pasar ini, tersedia mulai dari tas anyaman, keranjang, alat musik, topeng, boneka, baju, pernak-pernik, dan masih banyak lagi. Baca Juga 7 Daftar Waralaba Modal Rp1 Jutaan Namun, untuk mendapatkan harga terbaik, kamu harus pintar menawar. Tidak kotor dan sumpek seperti pasar yang kamu bayangkan, pasar ini didesain dengan tata letak yang Instagramable. Jadi, bisa sekalian foto-foto cantik. Nah, itu dia beberapa informasi tentang pasar terbesar di Indonesia. Menjadi tempat perputaran roda ekonomi, pasar memang cocok untuk dijadikan tempat usaha dan berbisnis. Jika menurut kamu saat ini menjual produk via online lebih menguntungkan, mungkin kamu harus mencoba, bagaimana tingkat penjualanmu, jika kamu berjualan di pasar. Namun, kamu juga harus merancang target pembeli, berdasarkan produk yang akan dijual. Berjualan di pasar, juga butuh biaya sewa tempat, atau sewa lahan. Tapi, tak perlu khawatir jika kamu harus mengeluarkan banyak modal di awal. Karena, jika kamu butuh tambahan modal, siap membantu. menyediakan banyak produk pinjaman kredit tanpa agunan atau KTA, dari berbagai perusahaan perbankan ternama di Indonesia. Kamu juga bisa pilih sendiri, produk KTA yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Yuk, segera ajukan pinjaman KTA terbaik pilihanmu, hanya di dan buka bisnis impianmu, di salah satu pasar terbesar di Indonesia. Lebih seperti ini
pasar burung terbesar di indonesia